Jumat, 30 September 2016

Pahamkah

Saya mendengarkan " Aku Bisa Apa ?-Bunga Citra Lestari ". Nikmati musik di JOOX! http://www.joox.com/common_redirect.html?page=playsong&songid=foRYNUrA9r1grLyiOtnIRw==&appshare=android&backend_country=id&lang=id (#JOOX)

Minggu, 22 Mei 2016

Tidak ku katakan untuk membencimu
Tidak pula mau aku menipu untuk mendapatkanmu

Telah aku lapangkan dada dan menyelusuri hikmah
Ku tau apa yang datang dan pergi kadang hanya untuk menguji

Tidak ku salahkan Tuhan atau yang pernah berdekapan
Ku tau tentang pengajaran dan hal itu takkan bisa menggoyahkan

Menjadi setabah ini dan sekuat kuatnya perempuan bukan mudah
Tapi inilah aku hari ini, satu sisi tersembunyi susah mudah terlihatkan

Maka benarlah apa yang dikatakan Tuhan
Takkan dititah hambahNya pikul, kalau ia cuma memberi tumpul

Rabu, 11 Mei 2016

Gunung Bersama Raihan & Berkah

Raihan adalah pelajar SMA yang begitu mencintai alam bebas. Dan Berkah seorang laki-laki penakluk gunung, pecumbu alam raya. Pada kumpulan pecinta alam, mereka adalah saudara dekat. Sedekat gunung dengan lembah atau selekat pantai dengan lautan. Ternyata alam bebas sanggup membuat perasaan mereka melebihi rasa dari sepasang sahabat.

Mendaki gunung-gunung tertinggi di dunia adalah impian kalian dan jatuh cinta adalah dilemanya terhadap perempuan. Kisah ini akan banyak dihiasi pengalaman dan keseruan mereka di alam bebas. Pengalaman yang mampu membuat mereka belajar tentang persahabatan, cinta dan pendewasaan diri.

Untuk Raihan Kamil & Berkah Khano~

Selasa, 10 Mei 2016

Catatan Penting Berukhuwah

Berbeda cita rasa bukan bermaksud
Kau itu layaknya jalan dibelakang, aku pula dihadapan
Bersahabat itu bukan seperti: kau salah, kita tidak layak bersama
Bersahabat itu bukan: bila  sudah berbeda haluan, disuluhkan cacian tohmahan
Perbaiki bukan menyindir, membetulkan bukan dengan melukakan
Ukhuwah bukan diretakkan, tapi dikukuhkan
Bila sudah tidak sejalan, tarik dan beri bantuan
Sudah coba betulkan sekali, kenapa tidak ada dua kali?
Bila sudah coba dua kali, kenapa berputus asa teruskan pada tiga kali?

Kita caci
Murka
Hina
Cerita

Lebih suka memilih cara murka manusia

Kita sibuk membetulkan tudung orang
Kita sibuk melihat tudung orang
Sibuk menceritakan kusut orang
tapi tidak sambil membetulkan penampilan sendiri
Bila terlihat buruk orang satu, kitapun terus menutup kebaikannya yang beribu
Malah lebih terus membandingkan diri sendiri dengan orang yang dicaci

Bersahabat itu membetulkan membetulkan membetulkan
Tidak jalan bersebelahan, tidak berpimpin tangan tapi hati tetap mau berbaik-baik
Tetap berusaha letak dan tarik ke arah baik

Berukhuwah itu, bukan membuang bila dia jauh menyimpang~

Kamis, 14 April 2016

Hai, orang yang pernah ku cintai!

Jika ingin kejam sebenarnya bisa kujelaskan panjang lebar kesalahanmu yang menciptakan sembilu di hatiku. Kesalahan konyol yang sampai sekarang masih terus berusaha kau tutupi dengan wajah polosmu.

Memaafkan. Sebuah hal yang lucu, menurutku. Orang-orang meyakinkanku bahwa melepaskan pikiran negatif dan tetap melaju itu adalah hal yang penting. Padahal kenyataannya, tidak semua orang pantas untuk menerima maaf. Termasuk kamu.

Ah, mungkin bukan itu kata yang tepat untukmu. Kamu adalah kesalahan fatal yang tidak lagi bisa diputar ulang. Kamu bukan soal pilihan ganda yang bisa kupilih satu untuk dilingkari bulatannya. Perbuatanmu membuatku harus memilih salah satu. Memaafkanmu terlalu berat bagi hatiku– sebab itu kali ini kupilih lebih baik melupakanmu.

Selasa, 05 April 2016

Percayalah


Kamu akan lebih punah jika terus terusan mengenang tidak bersudah

Tuhan katakan lepas
Kamu kena lepas

Sebab apa saja yang sudah terjadi
Baik buruk, pahit, manis, suka, duka, pedih
Semuanya untuk kebaikan diri

Cerita bahagia sudah pergi
Tapi cerita bahagia akan datang

Percayalah

Tak Pasti Aku Tak Peduli, Ku Pertaruhkan Sang Hati (Bukankah Memang Tak Ada Yang Pasti Di Bawah Kolong Langit Ini?

)

Tak peduli akan berakhir bagaimana, seandainya yang ku tunggu memang tak pasti, dari sana aku belajar kesabaran dan kesetian dalam menanti. Tak peduli jika harus terluka lagi aku sudah khatam untuk itu.  Jika hati sudah terlanjur sebodoh ini maka biarlah, toh selalu ada pelajaran yang di ambil dari setiap kebodohan yang terjadi, jadi biarkan aku tetap menanti.

Pertama Kali Kau Mencoba Memasukkan Namamu Dalam Penantian Hati.

Untukmu yang belum mampu ku hafal perangainya, tetaplah sama seperti pertama kali kau mencoba memulai kisah ini. Saat waktumu harus tegerus oleh tumpukan tugas itu percayalah di sini pun aku demikian tapi biarkan hati untuk tak terlalu egois untuk saling mengabari dan aku tak ingin menjadi tidak tahu diri.

Entah kau di ciptakan sebagai persinggahan sementara di hati atau selamanya syukur tak terhingga ku ucapkan kepada Sang Pencipta Hati untuk kisah kita ini.